
FUA Gelar Seminar Nasional “Agama dan Imajinasi” Kupas Kedalaman dan Kelapangan Spiritual Islam di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
UIN Siber Cirebon – Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar Seminar Nasional bertajuk “Agama dan Imajinasi: Menjelajah Kedalaman dan Kelapangan Spiritual Islam” di Auditorium Rektorat lantai 3. Kegiatan ini diinisiasi oleh Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) dan menghadirkan dua tokoh nasional: Dr. Ir. H. Haidar Bagir, M.A., penulis buku Agama dan Imajinasi, serta Prof. Dr. Hajam, M.Ag., Wakil Rektor III sekaligus Guru Besar UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.(17/09).
Acara diawali dengan sambutan Ketua Jurusan AFI, Dr. Fuad Nawawi, M.Ud, yang mengapresiasi kehadiran peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan pegiat intelektual Islam. Ia menekankan pentingnya kegiatan akademik yang menghubungkan tradisi intelektual dengan eksplorasi spiritual.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab, Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., dalam sambutannya menyatakan bahwa seminar ini merupakan momentum untuk memperluas wawasan keilmuan sekaligus memperdalam pemahaman keagamaan yang selaras dengan perkembangan zaman.
Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., secara resmi membuka acara. Dalam arahannya, ia menyoroti pentingnya integrasi antara ilmu pengetahuan, religiusitas, dan imajinasi dalam mengembangkan ilmu keislaman.
“Melalui karya Haidar, kita diajak melihat cakrawala keilmuan yang luas. Agama dan imajinasi menjadi dua sisi yang dapat memperkaya kedalaman spiritual sekaligus kelapangan berpikir. Harapannya, imajinasi yang dibahas dalam seminar ini dapat diimplementasikan untuk mengukuhkan semangat ilmu keislaman di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon,” ungkapnya.
Seminar dipandu oleh Azam Bahtiar, M.S.I., Direktur Nuralwala, Pusat Kajian Akhlak dan Tasawuf, yang bertindak sebagai moderator.
Haidar Bagir: Imajinasi sebagai Jendela Spiritual
Sebagai pemateri pertama, Dr. Haidar Bagir memaparkan pemikiran-pemikiran besar yang lahir dari kekuatan imajinasi. Ia menjelaskan bahwa empati, pemahaman realitas, dan kemampuan menyingkap makna terdalam dari ciptaan Allah dapat diasah melalui imajinasi yang sehat.
“Untuk memiliki wawasan luas, Anda perlu imajinasi,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya takwil sebagai disiplin ilmu yang melibatkan imajinasi dalam memahami dimensi batin dari fenomena lahiriah.
Prof. Hajam: Imajinasi Mengantar Manusia Menuju Insan Kamil
Pemateri kedua, Prof. Dr. Hajam, M.Ag., membahas panorama keberagamaan yang sering kali kering tanpa sentuhan imajinasi. Menurutnya, pemahaman agama yang hanya menekankan doktrin dan ritual berisiko melahirkan sikap keras dan dangkal.
“Imajinasi adalah kemampuan menangkap realitas diri, alam, bahkan Tuhan, sehingga melahirkan kesatuan dan persatuan,” ujarnya.
Ia juga mengaitkan konsep tazkiyatun nafs sebagai jalan pengembangan diri menuju insan kamil. Dalam pandangannya, manusia diciptakan dalam keadaan terbaik namun belum final, sehingga perlu proses pembenahan diri untuk mencapai kesempurnaan spiritual.
Sinergi Akademik dan Spiritualitas
Seminar ini menjadi ruang dialog ilmiah yang memadukan kajian akademik dengan eksplorasi nilai-nilai spiritual Islam. Peserta diajak merenungkan bagaimana imajinasi dapat memperkaya praktik keagamaan dan memperluas horizon intelektual.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Para peserta antusias mendalami materi, sekaligus menyerap inspirasi tentang bagaimana imajinasi dapat menjadi sarana membentuk kepribadian yang religius, inklusif, dan kreatif.