Business-Blog

UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Matangkan Persiapan SPMB S1 PJJ, Tegaskan Komitmen Jadi Pelopor Pendidikan Digital PTKIN

UIN Siber Cirebon – Menyongsong pelaksanaan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Program Sarjana Pendidikan Jarak Jauh (S1 PJJ) tahun akademik 2025/2026, UPT Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon atau yang dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU) menggelar Rapat Koordinasi Panitia SPMB secara daring melalui Zoom Meeting, Selasa (15/7).

Kegiatan ini dipandu oleh Listiana Ikawati, Sekretaris UPT PJJ, dan dipimpin langsung oleh Kepala UPT PJJ, Dr. Muslihuddin, M.Ag. Rapat diikuti oleh seluruh unsur panitia dari berbagai unit, termasuk tim IT, pengawas CBT, pewawancara, dan admin seleksi. Fokus utama rapat adalah penajaman teknis pelaksanaan seleksi, termasuk simulasi ujian CBT, technical meeting untuk peserta, serta prosedur wawancara daring.

“Rapat ini krusial karena menjadi titik awal kesuksesan pelaksanaan SPMB S1 PJJ. Kita tidak hanya memastikan kesiapan sistem CBT, tetapi juga kelancaran komunikasi peserta dengan tim penguji saat ujian lisan. Semua harus berjalan secara sinkron dan profesional,” tegas Dr. Muslihuddin.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa seluruh panitia juga harus berperan aktif sebagai eksekutif marketing, khususnya dalam mengenalkan dan menjaring calon mahasiswa Program PJJ dari seluruh wilayah Indonesia, bahkan luar negeri.

Standar Tinggi untuk SPMB Digital

Sebagai PTKIN satu-satunya yang sepenuhnya mengadopsi sistem Pendidikan Tinggi berbasis digital, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menempatkan pelaksanaan SPMB sebagai gerbang penting dalam menjaring SDM unggul. Proses seleksi pun disiapkan secara ketat, mencakup aspek:

  • Integritas sistem CBT (Computer-Based Test)
  • Kesiapan wawancara daring berbasis motivasi dan kemampuan adaptasi digital
  • Kelengkapan kisi-kisi soal sesuai capaian pembelajaran
  • Pengawasan dan pelaporan yang akuntabel

Kepala Pustikom, Riyanto, ST., M.Kom, turut memaparkan kesiapan teknis sistem CBT secara detail, mulai dari keamanan sistem, alur pelaksanaan, hingga mekanisme troubleshooting jika terjadi kendala selama ujian.

Lebih dari Ujian Akademik

Rapat juga menyepakati bahwa seleksi SPMB S1 PJJ bukan hanya menilai aspek akademik, melainkan juga menilai:

  • Motivasi belajar secara mandiri
  • Kesiapan menggunakan teknologi pembelajaran daring
  • Kemampuan komunikasi virtual peserta

“Kami tidak hanya menguji pengetahuan akademik, tapi juga memastikan peserta memiliki kompetensi dasar dalam pembelajaran jarak jauh. Ini penting agar mereka bisa sukses dalam sistem PJJ yang menuntut kemandirian tinggi,” tambah Dr. Muslihuddin.

Dalam sesi diskusi teknis, Slamet Pujijanto, yang sebelumnya terlibat dalam manajemen Program Studi S1 PJJ Pendidikan Agama Islam (PAI), turut membagikan pengalamannya dalam menyelenggarakan ujian Computer-Based Test (CBT) pada periode sebelumnya. Ia menyoroti pentingnya kesiapan teknis dan mental dari calon mahasiswa, serta peran pengawas dalam menjaga integritas selama pelaksanaan ujian daring.

“Pelaksanaan CBT untuk mahasiswa PJJ membutuhkan pendekatan berbeda. Karena dilaksanakan secara daring, sistem harus benar-benar stabil dan peserta wajib memahami alur teknis. Tidak kalah penting adalah memastikan peserta menjalani ujian dengan jujur dan disiplin, karena ini menjadi pondasi awal integritas akademik mereka,” ujar Slamet.

Ia juga menambahkan bahwa evaluasi berkala terhadap sistem dan pendekatan komunikasi dengan peserta menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan seleksi di setiap angkatan. Pengalaman ini menjadi masukan penting bagi panitia SPMB tahun ini agar lebih siap menghadapi tantangan teknis dan non-teknis selama proses seleksi berlangsung.

Komitmen CIU: Pendidikan Islam yang Inklusif dan Berbasis Teknologi

Melalui penyelenggaraan seleksi yang sistematis dan profesional ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menegaskan perannya sebagai pelopor transformasi digital dalam pendidikan tinggi Islam. Dengan sistem terbuka dan fleksibel, PJJ CIU menjadi solusi pendidikan inklusif untuk berbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil.

Dukungan lintas unit, penguatan manajemen mutu, serta kesiapan infrastruktur menjadi modal utama dalam menyukseskan seleksi kali ini. UPT PJJ optimis SPMB 2025 akan menjadi model seleksi daring berkualitas tinggi di lingkungan PTKIN.