Pada tahun 2015, Tim pengembangan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Syekh Nurjati Cirebon dengan dukungan penuh seluruh Civitas akademika fakultas dan Rektor IAIN Syekh Nurjati mengajukan proposal pendirian Jurusan Bahasa dan Sastra Arab kepada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama Republik Indonesia. Upaya ini merupakan langkah strategis, dan pengakuan akan pentingnya penguatan pengajaran dan studi sastra dan bahasa Arab dalam kerangka pendidikan tinggi Islam di khususnya di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan Indonesia umumnya.
Pada tanggal 16 September 2016, Upaya tim pengembang mencapai hasil yang positif Bersamaan keluarnya surat keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Nomor 5196 tahun 2016, tentang izin penyelenggaraan program studi Bahasa dan Sastra Arab yang ditandatangani oleh Prof. Dr. H. Kamaruddin Amin, MA. Surat keputusan ini memberikan pengakuan dan legitimasi resmi atas pendirian Jurusan Bahasa dan Sastra Arab IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Tanggal keluarnya surat keputusan ini kemudian dikenal sebagai ‘Hari Jadi’ Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA), yang menandai berdirinya sebuah organisasi keilmuan baru yang lahir dan siap memberikan kiprah yang substansial dalam bidang bahasa dan sastra Arab. kemudian Program Studi Bahasa dan Sastra Arab IAIN Syekh Nurjati secara resmi mulai membuka kelas pada tahun 2017.
Pada tahun 2022, berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia, Nomor 7 Tahun 2022. Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah mengalami pengembangan Lembaga dan dipecah menjadi dua fakultas: (1) Fakultas Ushuluddin dan Adab, dan (2) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam. Jurusan Bahasa dan Sastra Arab masuk ke dalam Fakultas Ushuluddin dan Adab.
Berdirinya Jurusan Bahasa dan Sastra Arab merupakan sebuah langkah strategis dengan pencapaian yang signifikan bagi IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Beberapa terobosan inovatif yang lahir dari Jurusan ini turut berkontribusi dalam pengembangan universitas, terutama dalam penguatan internasional mobility di beberapa negara dunia seperti, Malaysia, Thailand, Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan lainya.
Keberadaan Jurusan ini bertujuan untuk menjadi pusat pendidikan dan pengajaran dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berbahasa Arab, kajian bahasa dan sastra Arab, penerjemahan, dan pengkajian naskah-naskah Arab kuno.
Visi
to establish a department that achieves excellence in the ASEAN region by 2029 in the execution of Arabic language and literature studies, utilizing technology and guided by Islamic values and local wisdom.
Misi
- to enhance expertise in Arabic linguistics and literature within the realm of human resource development.
- to undertake research endeavors that contribute to the advancement of teaching and learning in the domain of Arabic linguistics and literature.
- to disseminate experiences and innovative findings in the fields of Arabic language, linguistics, and literature through community service activities.
- to foster collaboration with relevant parties through the formation of partnerships at the local, national, regional, and worldwide levels, with the objective of equipping graduates with professional expertise in Arabic language and literature.
- to facilitate the progressive development of Islamic values and indigenous knowledge via Arabic language and literature.
Tujuan
Islamic Value
Islamic Values refer to a collection of belief systems that are based on the fundamental teachings of Islam, including Aqidah (the Islamic creed), Sharia (Islamic law), and Ahlaq (moral values). These values govern individuals, society, and the state, while also taking into account the outcomes of human interactions, as long as they do not contradict the principles of sharia.
Local wisdom:
Local wisdom refers to a conceptual idea that is deeply ingrained in local communities. It evolves and progresses within the collective consciousness of these communities and serves as a guiding principle for addressing various challenges in meeting their needs. This wisdom is acquired through repeated processes of internalization and interpretation of religious and cultural teachings, which are then socialized as norms.